Minggu, 29 April 2018

Phobia

Pencari : Nurul Aulia Fitra

D. Faktor Penyebab Phobia

1. Factor Biologis
Phobia disebabkan karena adanya peningkatan tonus saraf otonomi simpatik dan perubahan sistem hantar transmisi di otak. Seperti adanya perubahan norefinefrin, serotonin dan gamma amino butirik asid (GABA) yang berpengaruh pada lokus sereleus di batang otak sebagai pusat sistem saraf otonom, yang juga berpengaruh pada pusat emosi di sistem limbik dan korteks otak pre-frontalis.

2. Faktor Genetik atau keturunan
Perkembangan otak seseorang seperti rasa malu, kecemasan, dan juga rasa nervous merupakan salah satu yang ter-influence dari faktor keturunan. Jadi ketika orang tua memiliki fobia, besar kemungkinan diturunkan pada anaknya atau orang yang terlahir dari keluarga yang mengidap phobia, sangat rentan terkena fobia.

3. Faktor Psikososial
Phobia timbul akibat reflek yang dibiasakan, kecemasan ditimbulkan oleh rangsangan alami yang menakutkan. Seperti kebiasaan orang tua yang menakut-nakuti anak dengan sesuatu yang tidak masuk akal. Kita memberikan imajinasi kepada anak bahwa hal tersebut sangat menakutkan. Hal tersebut memang cukup efektif untuk menakuti anak tapi dampak buruknya jika ketakutan anak tersebut dibawa sampai dia dewasa.

4. Faktor Trauma
Trauma akan hal yang pernah dialami pada masa lalu dan masih ditakuti sampai sekarang, hal ini pun menjadi phobia. Pengalaman buruk yang menakutkan dan menyedihkan atau merasa tertekan juga dapat menimbulkan trauma yang mengakibatkan phobia. Contohnya, sewaktu kecil pernah dipatuk ayam betina dan sampai sekarang masih takut dengan ayam. Bahkan lebih parahnya menjadi takut pada semua ayam.


5. Faktor Geli atau Jijik
Karena merasa geli atau jijik juga bisa membuat kita phobia. Geli dengan bulu binatang, ulat, cacing, dan lain-lain. Bukan hanya wanita saja yang geli dengan benda-benda diatas. Pria pun banyak yang merasa phobia dengan kegelian. Penampilan maco, ada ulat dia lari. Tidak ada salahnya pria phobia, karena ini memang tidak dibuat-buat takutnya.

6. Faktor Lingkungan
Berada dilingkungan yang tidak aman dan tenang seperti dilingkungan yang sedang terjadi konflik atau peperangan dapat mengakibatkan trauma yang menjadi penyebab phobia. Misalnya phobia pada suara keras, phobia suara tembakan, dan lainnya.

E. Cara Mengatasi Fobia
Bila fobia dibiarkan begitu saja pada anak, maka pertumbuhan mentalnya akan sangat terganggu dan akhirnya anak akan memiliki tingkah laku yang tidak wajar. Berikut cara mengatasi phobia pada anak:

1. Anda harus memperkenalkan pada anak sumber fobia tersebut. Maksudnya berikan pemahaman akan objek atau sesuatu yang membuatnya takut. Misalnya ia takut dengan semut atau serangga apapun. Maka anda bisa menjelaskannya dengancara yang lucu dan menyenangkan seperti berdongeng atau bercerita mengenai binatang tersebut.
2. Jika anak Anda memiliki fobia terhadap lingkungan sosial sekitar maka anda bisa melatihnya dengan membawanya untuk bersosialisasi dengan banyak orang untuk melakukan komunikasi. Jangan malah dijauhkan dari sumber ketakutannya tersebut.
3. Jika anak anda memiliki ketakutan terhadap kondisi tertentu seperti ruangan gelap, ketinggian, atau keramaian maka anda bisa melatihnya dengan cara yang menyenangkan seperti misalnya bermain sembunyi-sembunyi di dalam selimut yang gelap, atau anak yang takut pada ketinggian. Anda bisa mengajarinya dengan melakukan olahraga seperti bergantung di tempat yang tinggi.
Tapi, harus dilakukan secara bertahap, jangan langsung memberikan pelatihan dengan intensitas sumber fobia yang terlalu tinggi. Misalnya anda memaksanya untuk berada di ruangan yang gelap, atau menempatkannya di tempat yang sangat tinggi. Ini malah akan memperburuk ketakutannya.
4. Jangan menertawakan atau menghina ketakutannya itu, sebaliknya berikan dukungan dan semangat untuk usahanya dalam melawan ketakutan itu. Pastikan anak Anda merasakan bahwa ia sangat dicintai oleh keluarga sehingga ia akan berpikir bahwa ia tidak perlu takut karena ada orang-orang di sekelilingnya yang menyayanginya dan akan siap menolong dia.
5. Dalam membimbingnya mengatasi ketakutan pastikan bahwa anak anda mengetahui tujuan terapi pada fobia nya tersebut. Jika anak anda merasa hal itu tidak bermanfaat baginya dia akan malah merasa dipermainkan karena diperhadapkan pada hal yang ditakutinya. Jadi berikan dia pengertian bahwa apa yang dilakukannya adalah untuk menghilangkan rasa takutnya terhadap sumber fobia tersebut.
Dalam mengatasi Fobia pada anak Anda harus sabar dan konsisten, tidak boleh terburu-buru yang malah menyebabkan ketidaknyamanan pada sang anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LONELINESS (KESEPIAN)

A. Pengertian Kesepian Kesepian adalah perasaan terasing, tersisihkan, terpencil dari orang lain. Sering orang kesepian karena merasa berbed...